HUKUM WANITA BERHIAS ATAU BERSOLEK
❓Pertanyaan :
Assalamualaikum ustad.. Afwan mau tanya.. Bagamaina hukum ber make-up untuk wanita dlm islam? Syukron dari Muhammad Bastian.
📌 Jawaban :
Barokallahu fik akhuna Muhammad Bastian semoga dalam keadaan baik,
sehat walafiyat, senantiasa istiqamah. Dan semoga lain kali tidak lupa
kalau bertanya mencantumkan Nama dan daerah asalnya.
Terkait
dengan hukum wanita berhias atau ber make up, maka kita katakan bahwa
hukum asalnya baik bagi laki2 ataupun wanita boleh berhias untuk tujuan
suatu keindahan.
Allah Maha indah dan Allah cinta dengan
keindahan. Apalagi untuk seoarang wanita yang memang diantara tabi'at
nya wanita itu berhias untuk menunjukan percaya dirinya. Dan itu telah
dinyatakan oleh Allah didalam Al-Qur'an.
Allah Ta'ala berfirman :
"Dan apakah patut (menjadi anak Allah) orang yg dibesarkan dalam keadaan berperhiasan ........." (QS Az-Zukhruf : 18).
Maksud yg dibesarkan dalam keadaan berperhiasan dalam ayat diatas
adalah kaum wanita, karena orang2 musyrik mengatakan bahwa malaikat itu
anak perempuan Allah.
Yang munujukan boleh berhias juga adalah
Rsulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda, "Barang siapa yg
memelihara rambut panjang, maka muliakanlah (urus atau rawat dengan cara
menyisir dan merapihkannya)" (HR Abu Dawud : 4163).
Akan tetapi perkara yg asalnya halal ini bisa berubah menjadi haram apabila melanggar rambu2nya.
Kaedah dalam masalah keduniaan seperti berhias, bersolek dan berpakaian
adalah bahwa "hukum asal segala sesuatu adalah halal sehingga datang
dalil yg mengharamkannya"
Dalam masalah ini ada beberapa
larangan2 dalam berhiasa bagi wanita yg perlu diketahui bukan saja oleh
para wanita, tapi juga oleh kita kaum laki2, karena kita punya istri,
punya ibu, punya adik perempuan, punya anak perempuan, bahkan kita para
laki2 juga wajib tahu tentang seluk beluk yg terkait tentang eanita
seperti haid dan nifas.
Imam Ahmad rahimahullah belajar fikih tentang haid selama 7 tahun sehingga beliau baru faham.
Diantara larangan2 wanita dalam berhias adalah :
(1). Tabarruj, yaitu menampakan auratnya, berpakaian tapi telanjang.
Telanjang maknanya bisa karena bajunya pendek, ketat, transfaran,
walaupun ia pakai kerudung, bahkan sekarang para wanita muslimah
berkerudung juga ketat kerudungnya, lalu dia pakai celana leging, atau
celana street ketat, maka kalau jalan persis jarum pentul, inilah yg
disebutkan oleh Nabi shalallahu alaihi wsallam wanita ahli Neraka yg
tdak akan mencium wanginya surga. (HR Muslim : 2128).
Rinciannya : poin ini boleh dilakukan kalau dihadapan suaminya. Akan tetapi haram kalau untuk keluar rumah.
(2). Memakai parfum. Dikatakan Nabi Shalallahu alaihi wasallam seperti wanita pezina (HR Abu Dawud : 4173).
Rincian : poin ini juga boleh kalu didepan suaminya atau untuk
suaminya. Akan tetapi haram kalau keluar rumah bahkan ke masjid
sekalipun memakai parfum.
(3). Mencukur alis. Biasanya nanti ia
pakai spidol buat alis palsu dengan model macem2. Ini adalah dosa besar
mendapat laknat Allah (HR Bukhari : 5948, Mislim : 2125).
(4).
Bertatto, mengikir gigi untuk memperbagus gigi. Ini juga termasuk dosa
besar karena pelakunya mendapat laknat Allah. (HR Bukhari : 5931, Muslim
: 2125).
(5). Bermake up dengan bedak, lipstik, shadow, merah pipi dll.
Maka ini pun sama dengan poin pertama boleh kalau untuk suaminya. Akan
tetapi tidak boleh kalau keluar rumah karena termasuk bentuk menampakkan
perhiasan kpda yg bukan mahram, serta sebab yg mendatangkan fitnah bagi
laki2. Terutama bagi tukang ojek, sopir angkot, pak hansip kalu
kondangan, atau pak lurah dan siapapun yg berjuta mata akan
memperhatikannya.
Apalagi lelaki hidung belang jangankan lihat
gadis menor begitu, lihat kambing dibedakin saja lanngsung ngiler,
langsung ngacay, dan yg berdosa adalah perempuan yg bersolek tadi,
bahkan dia telah menggung dosa berjuta mata yg memandanginya, tanpa
mengurangi dosa orang yg jelalatannya. Kenapa? Karena ia telah
mempasilitasi, atau penyebab otang berbuat dosa.
Dalam kaidah
disebutkan : "Al Musabbib lahu hukmul mubasyir " Artinya " sang penyebab
itu memiliki hukum sama dengan pelaku". Dan kaedah ini berlaku dalam
kebaikan ataupun dalam keburukan.
Contoh :
Ada Orang
mengatakan alhamdulillah saya tidak judi tidak mabuk, cuman ini kasihan
orang mau judi tdak ada tempat, akhirnya saya buka warung remang2
mempasilitasi orang judi dan Mabuk. Maka dosanya sama bahkan menanggung
pula dosa orang2 yg berjudi di warungnya.
Demikian juga dalam
kebaikan, ada orang yg menunjukan jalan ke masjid, lalu orang itu
shalat di masjid trsebut, mka pahala shalatnya sampai kpda sang peninjuk
jalan, walaupun ia tidur ngorok, dirumahnya. Krnapa ? Karena penunjuk
kebaikan seperti pelaku kebaikan. Inilah makna hadits Rasululllah
shalallahu alaihi wasallam. (HR Muslim).
Kasus ini sama dengan
wanita yg berdandan, bersolek kekantornya, ke pasar, ke mall, ke
kondangan, ke tempat2 hiburan, bahkan ke masjid sekalipun. Adapun
dihadapan suaminya, bahkan dianjurkan untuk berdandan bersolek memakai
perhiasan, berupa emas, perak, bahkan dianjurkan menor, tampakkan merah
bibirnya, celak matanya, lentik bulu matanya.
Dalilnya adalah Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda tentang wanita yg berhias, Beliau mengatakan :
خير طيب النساء ما ظهر لونه وخفي ريحه
"......Sebaik2 wewangian (dandannya) wanita adalah yg nampak warnanya,
yg tidak menyengat aromanya...." (HR Tirmidzi : 2788, Abu Dawud : 2174).
Juga dalam Hadits Anas tentang Kisah Abdurahman bin Auf ketika
pengantin baru datang kepada Nabi shalallahu alihi wasallam dalam keadan
belepotan dibadan atau baju warna merah bekas lipstiknya wanita, maka
ketika Nabi shalallahu alaihi wasallam bertanya bekas apa ? Ia menjawab
baru nikah (bulan madu) (HR Bukhari : 5153).
Riwayat ini
menunjukan para sahabiyah terbiasa berdandan untuk suami2 mereka. Maka
berhati2lah wahai para suami terhadap istri2 kalian, wahai para ayah
terhadap anak2 perempuan kalian jangan sampai kita yg di katakan oleh
Nabi shalallahu alaihi wasallam Dayuys yg tidak akan mencium wanginya
surga.? Siapa dayuts? ia adalah orang yg membiarkan didalam keluarganya
kemungkaran. Tidak perduli istrinya bersolek keluar rumah bahkan bangga.
Tidak perduli anak perempuannya jalan dengan siapa, apa yg dipakainya,
menutup aurat atau tidak, cuek, acuh inilah dayuts
Na'udzubillah......semoga Allah memelihara kita dan keluarga didunia
dari berbagai macam fitnah dan menjaga kita diakhirat dari apai neraka.
Sesungguhnya Allah maha berkuasa atas segala sesuatu.
✒ Abu Ghozie As-Sundawie.