UNTUK PARA PENEMPUH JALAN KEBENARAN.
Tempuhlah jalan kebenaran walaupun sepi pengikut, tetap
tegar lah dijalan hidayah walaupun banyak nya para pencela, karena sudah
sunatullah bahwa Allah telah menjadikan atas setiap para Nabi dan para penegak
kebenaran ada musuh-musuhnya dari kalangan manusia dan jin. Allah Ta’ala
berfirman :
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نِبِيٍّ عَدُوّاً شَيَاطِينَ
الإِنسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُوراً
وَلَوْ شَاء رَبُّكَ مَا فَعَلُوهُ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ
Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu
musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin,
sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan
yang indah-indah untuk menipu (manusia) . Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya
mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka
ada-adakan. (QS Al-An’am : 112).
Karakter orang yang beriman adalah tidak takut terhadap
celaan para pencela. Allah Ta’ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ مَن يَرْتَدَّ مِنكُمْ عَن
دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ
عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ
اللّهِ وَلاَ يَخَافُونَ لَوْمَةَ لآئِمٍ ذَلِكَ فَضْلُ اللّهِ يُؤْتِيهِ مَن
يَشَاءُ وَاللّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
“Wahai orang-orang yang beriman, barangsiapa
diantara kalian yang murtad dari agamanya, maka nanti akan Allah datangkan
suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, bersikap
lemah lembut terhadap orang-orang mukmin, bersikap keras terhadap orang-orang
kafir, berjihad dijalan Allah, dan (mereka) tidak takut terhadap celaan orang
yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang
dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.”
(QS Al-Maidah : 54).
Sedikitnya penempuh kebenaran bukanlah halangan dan tidak
membuatnya berputus asa, dalam tetap berdakwah mengajak manusia kepada agama
Allah..
وَإِن تُطِعْ أَكْثَرَ مَن فِي الأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَن
سَبِيلِ اللّهِ إِن يَتَّبِعُونَ إِلاَّ الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلاَّ يَخْرُصُونَ
Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya
mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti
persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah) . . (QS Al-An’am : 116)
Syaikh Adurahman Bin Nashir As-Sa’di Rahimahullah
mengatakan :
ودلت هذه الآية، على أنه لايستدل على الحق، بكثرة أهله، ولا
يدل قلة السالكين لأمر من الأمور أن يكون غير حق، بل الواقع بخلاف ذلك، فإن أهل الحق
هم الأقلون عددا، الأعظمون عندالله قدرا وأجرا
“Dan ayat ini menunjukan
bahwasanya kebenaran tidak ditunjukan dengan banyaknya pengikut, demikian juga
kebatilan (kesesatan) itu, tidak ditunjukan dengan sedikitnya pengikut,
bahkan kenyataan yang ada, sebaliknya, bahwa pengikut kebenaran itu jumlah mereka
sedikit, akan tetapi mereka disisi Allah, orang yang paling mulia dan paling banyak pahala” (Tafsir
As-Sa’di 1/270)
Nasehat yang indah sekaligus sebagai penghibur dari Imam
Sufyan Ibnu ‘Uyainah rahimahullah :
اسْلُكُوا سُبُلَ الْحَقِّ وَلَا تَسْتَوْحِشُوا مِنْ قِلَّةِ أَهْلِهَا
“Tempuhlah jalan
kebenaran dan jangan lah merasa kesepian dan sendirian walaupun pengikut
kebenaran itu sedikit” (Hilyatul Auliya 7/306)
Abu Ghozie As-Sundawie, Bandara Ngurahrai, Bali Sabtu, 26 Maret 2016, untuk para du’at
ilallah...........