Ustadz Unknown |

APA HUKUM UANG KOMISI BAGI PERANTARA ATAU BROKER ?


SOAL :
Bismillah...Assalamu 'alaikum ustadz. Bagaimana jika kita mendapat tawaran pekerjaan lalu kita dill dengan harga semisal 5 jt kepada pemilik pekerjaan....dengan perhitungan bahwa kita 4 juta dan yg 1 jutanya buat yg beri info pekerjaan ini karna sudah janjikan kalo dill dia akan kita beri bagian 1jt.....apa ini dibolehkan?

JAWAB :
Boleh bagi seseorang yang telah berjasa menjembatani, antara pedagang dan pembelinya, dengan mengambil imbalan jasanya baik disepakati dari awal ataupun tidak dengan syarat tifak ada unsur kedzaliman kepada salah satu pihak.

Dalam hal muamalah kaedahnya adalah bahwa hukum asal nua halal sehingga ada dalil yg melarangnya, karena sebab ada unsur riba, ghoror (penipuan), dzulm (kedzaliman) dan jahalah(ketidak jelasan), atau ada unsur sepekulasi (perjudian)
Dalam hal ini ada fatwa dari Lajnah ad-Daaimah (komisi tetap majlis fatwa saudi arabia) yang fatwa2nya diakui dunia islam.

السؤال الثالث من الفتوى رقم :19912
: أخذت زبونا إلى أحد المصانع أو المحلات لشراء بضاعة، فأعطاني صاحب المصنع أو المحل عمولة على الزبون. هل هذا المال حلال (العمولة) ؟ وإذا زاد صاحب المصنع مبلغا معينا على كل قطعة يأخذها الزبون، وهذه الزيادة آخذها أنا مقابل شراء الزبون لهذه البضاعة، فهل هذا جائز؟ إذا كان غير جائز فما هي العمولة الجائزة؟

Soal no 3 :
Saya membawa zabon (calon pembeli) ke salah satu pabrik atau toko untuk membelk suatu barang. Lalu pemilik toko itu memberi saya komisi atas konsumen yg saya bawa. Apakah komisi yg saya dapatkan ini halal atau haram ? Jika pemilik toko itu memberikan tambahan uang dalam jumlah tertentu dari setiap jenis barang yg di beli oleh si konsumen tsbt, apakah hal itu dibolehkan? Kalau tidak dibolehkan lalu komisi yg bagaimana yg dibolehkan?.

: إذا كان المصنع أو التاجر يعطيك جزءا من المال على كل سلعة تباع عن طريقك؛ تشجيعا لك لجهودك في البحث عن الزبائن، وهذا المال لا يزاد في سعر السلعة، وليس في ذلك إضرار بالآخرين ممن يبيع هذه السلعة، حيث إن هذا المصنع أو التاجر يبيعها بسعر كما يبيعها الآخرون - فهذا جائز ولا محذور فيه.أما إن كان هذا المال الذي تأخذه من صاحب المصنع أو المحل، يزاد على المشتري في ثمن السلعة، فلا يجوز لك أخذه، ولا يجوز للبائع فعل ذلك؛ لأن في هذا إضرار بالمشتري بزيادة السعر عليه.وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم.اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاءعضو ... عضو ... نائب الرئيس ...
الرئيسبكر أبو زيد ... صالح الفوزان ... عبد العزيز آل الشيخ ... عبد العزيز بن عبد الله بن باز

Jawab : jika pabrik atau pedagang memberimu sejumlah uang atas setiap barang yang terjual melalui jalan mu sebagai balas jasa atas kerja keras yang telah kamu lakukan jntuk mencari konsumen, dan uang tersebut tidak menjadikan naiknya harga barang ke konsumen tadi, dan tidak pula memberi madharat kepada orang lain penjual barang itu, dimana pabrik atau pedagang itu menjual barang tersebut sesuai harga seperti yg dijual orang lain, maka hal itu boleh tidak terlarang.
Akan tetapi kalau uang yang kamu ambil dari pihak pabrik atau pedagang dibebankan kepada harga barang yang harus dibayar pembeli, maka kamu tidak boleh mengambilnya, dan tidak boleh juga penjual melakukan hal itu, sebab, pada perbuagan itu mengandung unsur yg merugikan pembeli dengan naiknua harga (gara2 komisi tadi). (FATWA LAJNAH AD-DAIMAH 13/131 NO. 19912).

Fatwa diatas menunjukan bolehnya seorang perantara mengambil komisi asalkan tidak ada unsur kedzaliman, bahkan walaupun ngambil komisi harus menaikan harga barang yg harus dibayarpun boleh saja asalkan pembelinya ini rela.

Adapun terkait yang ditanyakan adalah masalah transaksi mendapat pekerjaan, maka kita katakan sama saja baik transaksi jual beli barang ataupun transaksi jual jasa, sama didalam hukumnya. Wallahu a'lam.

Abu Ghozie As-Sundawie.